Dakwah sekolah merupakan
suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi di telinga para aktivis,
terutama aktivis kerohanian Islam (rohis). Kegiatan dakwah sekolah ini
telah menjamur di berbagai sekolah di Indonesia. Segmen target dari
dakwah sekolah ini pada awalnya adalah siswa-siswi sekolah menengah
atas. Namun, seiring berjalannya waktu, dirasa bahwa pendidikan dakwah
sekolah ini harus masuk di level yang lebih rendah lagi. Akhirnya, di
beberapa daerah, segmen dakwah sekolah ini diperluas hingga merambat ke
sekolah menengah pertama.
-
Jual Jaket Motor Respiro Anti Angin dan Anti Air Cocok dipakai Harian maupun Touringwww.JaketRespiro.com
-
Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad.digitalhuda.com/?f1
-
Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah.www.rumahhajidanumrah.com
-
Sedia Baju Hamil, Baju Menyusui, Celana Hamil, Bra Menyusui, Nursing Pillow, Nursing Apron, dll.www.hamil-menyusui.com
Para
pelaku dakwah sekolah ini biasanya adalah siswa-siswi sekolah yang
telah menjalani pembinaan Islam secara intensif terlebih dahulu
sebelumnya. Siswa-siswi ini dibina oleh kakak kelasnya, baik yang masih
bersekolah maupun yang sudah berstatus sebagai alumni. Di beberapa
sekolah, bahkan level guru pun turut membantu dalam penyuksesan
kegiatan dakwah sekolah. Pada umumnya, para pelaku dakwah sekolah ini
memiliki mekanisme tersendiri dalam melakukan sebuah regenerasi sehingga
kegiatan dakwah sekolah ini tetap berjalan dan tidak tenggelam seiring
berjalannya waktu.
Sebenarnya aktivitas dakwah sekolah ini muncul
untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang menghinggapi bangsa ini.
Bila direnungi lebih jauh, semua permasalahan ini bermuara pada lemahnya
karakter masyarakat bangsa ini. Masa-masa krusial dalam pembentukan
karakter adalah saat insan bangsa ini mengenyam pendidikan di sekolah
menengah. Di masa itu, masa remaja, adalah masa dimana setiap orang
sedang mencari sosok ideal bagi dirinya. Tidak jarang ia mencoba hal
baru di sana-sini untuk menemukan pola hidup dan role model
seperti apa yang tepat bagi dirinya. Di sinilah mengapa masa ini disebut
masa yang paling krusial dalam pembentukan karakter. Jika sosok remaja
ini tidak diarahkan pada hal yang baik sejak dini, maka ia akan
diarahkan pada hal yang buruk dengan sendirinya. Hal ini terjadi karena
kondisi lingkungan sekitar sekarang sudah tidak mendukung lagi untuk
berparadigma positif dan lurus. Pengaruh globalisasi, ghazwul fikr,
dan modernisasi mendominasi siklus budaya zaman ini. Apabila kondisi
ini dipadukan dengan godaan internal (hawa nafsu), sedangkan di luar
sana tidak ada filter yang menyaring asupan buruk tersebut,
maka dapat dipastikan remaja ini akan terseret pada degradasi moral
dengan sendirinya. Oleh karena itu, dakwah sekolah hadir sebagai
tindakan preventive agar remaja tidak salah memilih jalan hidupnya.
Melihat
urgensi dan latar belakang mengapa dakwah sekolah ini lahir, dapat
ditarik kesimpulan bahwa memang kegiatan dakwah sekolah ini benar-benar
diperlukan. Pembentukan karakter rabbani lebih dini akan memberikan
dampak yang sangat luar biasa di kemudian hari. Sosok rabbani
berkapasitas tinggi tersebut pasti akan terketuk hatinya tatkala melihat
realita yang terjadi di masa setelahnya sehingga ia akan terus
melanjutkan aktivitasnya pasca lulus sekolah menengah. Kepekaan sosial
dan semangat menebar kebaikan akan kembali muncul di dunia kampus, dunia
kerja, dan lain sebagainya. Dari satu orang yang terbentuk secara
paripurna di saat ia masih sekolah akan memberikan suatu perubahan yang
signifikan bagi lingkungan setelahnya. Dapat dibayangkan, apa yang akan
terjadi apabila ratusan bahkan ribuan siswa-siwi sekolah menengah yang
tersentuh oleh aktivitas dakwah sekolah ini. Dengan mengoptimalkan
ketercapaian dakwah sekolah, maka visi besar membangun Indonesia Jaya
bukan hanya isapan jempol belaka.
Untuk membangun sistem dan
‘kerajaan’ dakwah sekolah yang paripurna dibutuhkan sinergisasi antara
siswa dengan pihak luar, seperti alumni dan warga sekolah. Visi besar
dakwah sekolah tidak bisa hanya dimiliki siswa saja atau alumni saja.
Visi besar ini harus dimiliki dan difahami oleh tiga komponen tersebut.
Siswa berperan sebagai pelaku lapangan dimana mereka mengelaborasikan
penjabaran misi ke dalam bentuk program yang mereka kreasikan di
lapangan. Alumni berperan sebagai penjaga nilai, supervisor, controller
ketercapaian visi besar dakwah sekolah, fasilitator siswa dalam
menjalankan setiap programnya, dan motivator bagi siswa-siswi yang
berjuang di lapangan. Kegiatan dakwah sekolah melibatkan unsur luar,
seperti warga sekolah termasuk kepala sekolah dan guru-guru, adalah
karena mereka pemegang kebijakan sekolah. Harmonisasi ketiga komponen
ini akan memberikan kelancaran aktivitas dakwah sekolah. Ketika siswa
bersemangat dalam merumuskan suatu tindak nyata berbentuk program, maka
alumni membantu dalam pembentukan paradigma dakwah, reminding visi besar dakwah sekolah, dan controlling lapangan.
Kemudian pihak sekolah sebagai penentu kebijakan memberikan kebebasan
berekspresi. Dengan kolaborasi seperti ini, maka aktivitas dakwah
sekolah ini akan terus berjalan secara berkesinambungan. Siklus
pembinaan dan syiar akan tetap saling melengkapi sehingga banyak
siswa-siswi yang terbina dan terbentuk karakternya.
Fenomena yang
terjadi di beberapa daerah dimana kondisi rohisnya tidak optimal adalah
karena tidak ada harmonisasi dan sinergisasi dari ketiga komponen
tersebut. Siswa yang manja, alumni yang kurang cakap dalam membahasakan
maksud dan tujuan kepada para siswa, pihak sekolah yang tidak memberikan
izin setiap kegiatan rohis acapkali menjadi masalah-masalah yang sering
muncul di lapangan. Jika kondisi ini tetap dibiarkan, maka visi besar
di atas tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan
sinergisasi ketiga komponen tersebut. Jika tidak, maka gerakan dakwah
sekolah akan mati, dan kondisi bangsa ini tidak akan membaik kembali.
Oleh: Fauzi Achmad Zaky Amirullah
0 komentar:
Posting Komentar
Assalalmualaiikum... Bagi sobat sobat sekalian yang mau berkomentar silahkan masukan disini... komentar yang kurang sopan akan kami delete denga hormat... terimakasih...